Rabu, 17 Oktober 2012

Was



Umur Oktober tahun ini sudah dipertengahan.Teriknya pun mulai minggir sedikit demi sedikit. Nyaris tak berasa bahwa dia akan berganti ke bulan yang sangat memiliki makna lain di hati Achsa.

Hmm, bermakna lain. Iya banget. Di bulan itu, seringkali air berlumpur mampir ke semua ruang pada bangunan yang sampai sekarang dijadikannya sebagai tempat bernaung.
Ya pastilah karena guyuran air hujan yang tak bersahabat. Atau...karena penghuni di kawasan erte yang enggan membuang sampah pada tempatnya, sehingga menyebabkan air kali meluap. Sehingga menolak hadirnya kubikan air dari langit yang katanya adalah berkah ?
Atau juga dasaran kali yang tidak terlalu dalam, walaupun memiliki lebar yang lumayan. Entahlah.
Yang jelas sejak pertama Achsa menginjakkan kaki di lantai putih yang mengkilat karena seringnya kain pel yang menjilati permukaan lantai mewah nan indah menawan itu, sejak itu pula dia harus berusaha mengusir hadirnya air yang kadang bercampur lumpur dari bangunan indah berpilar itu.
Ya..ya..jadi sering ngomel pada diri sendiri, protes pada pergantian musim, benci pada hadirnya yang kata sebagian orang itu adalah berkah. Anugrah.

Cuma bisa menerima saja dengan hati legawa, begitu katanya setiap ada orang yang menanggapi keluh kesahnya.
Sabar ya...itu juga yang dapat kuucapkan saat menghibur dirinya.

*Achsa Dhenick

Related Posts

0 komentar:

Posting Komentar