Malam semakin meringkuk di bawah selimut kabut
Bintang sudah terusir sejak sore
Hanya dingin angin yang tersisa mendesir
Selintas membentuk raut wajahmu
Ayah, apa kabarmu di pangkal pagi ?
Garis tipis di wajahmu kini semakin menebal
Kokoh tubuhmu kian merapuh
Tatap matamu semakin mengabur
Namun kasihmu tak tertelan masa
Tuturmu tak terbawa kala
Ayah, aku rindu...
Berkali sudah gadismu menulis surat untukmu
Sampaikah di pangkuanmu ?
Sempatkah kau tahu rinduku ?
Setiap waktu kan ku rangkai doa
Untuk segala kebaikanmu
Ayah, maafkan gadismu...
Yang belum bisa sembahkan bahagia untukmu
Ayah, gadismu merindu...
*3 Des 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar