Minggu, 02 Desember 2012

Surat untuk Ayah


Malam semakin meringkuk di bawah selimut kabut
Bintang sudah terusir sejak sore
Hanya dingin angin yang tersisa mendesir

Selintas membentuk raut wajahmu

Ayah, apa kabarmu di pangkal pagi ?
Garis tipis di wajahmu kini semakin menebal
Kokoh tubuhmu kian merapuh
Tatap matamu semakin mengabur
Namun kasihmu tak tertelan masa
Tuturmu tak terbawa kala

Ayah, aku rindu...

Berkali sudah gadismu menulis surat untukmu
Sampaikah di pangkuanmu ?
Sempatkah kau tahu rinduku ?

Setiap waktu kan ku rangkai doa
Untuk segala kebaikanmu

Ayah, maafkan gadismu...
Yang belum bisa sembahkan bahagia untukmu

Ayah, gadismu merindu...


*3 Des 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar