Sabtu, 20 Oktober 2012

Paus Sastra Indonesia




Dialah H. B. Jassin. Tokoh sastra yang dilahirkan di Gorontalo Sulawesi Utara pada tanggal 31 Juli 1917 ini bernama lengkap Hans Bague Jassin. Ia sangat berjasa dalam perkembangan sastra di Indonesia karena kegiatan menulis esai dan kritik sastranya.
H. B. Jassin menempuh pendidikan HIS Gorontalo dan tamat pada tahun 1923, HBS-B selama 5 tahun di Medan, dan Fakultas Sastra di Universitas Indonesia tahun 1957. Dan memperdalam pengetahuannya dalam bidang Ilmu Perbandingan Kesusastraan di Universitas Yale, Amerika Serikat tahun 1958-1959.
Pemberian julukan Paus Sastra Indonesia kepada H. B. Jassin ini banyak menuai pro dan kontra. Menurut Supardi Djoko Damono, H.B. Jassin adalah seorang kritikus yang mengelu – elukan kecenderungan baru dalam kesusastraan. Namun dalam karya kreatifnya, ia sama sekali tidak berminat terhadap pembaruan. Cerpen – cerpennya dalam Poedjangga Baroe ditulisnya dengan lugas, yaitu mencatat kejadian di sekitarnya dengan sedikit komentar. Cerpen H.B. Jassin ditulis dan diterbitkan dalam tiga zaman. Karyanya biasa dimuat dalam majalah Tempo, Basis, Varia, Aktual, Konfrontasi, Horison, Kisah, Kartini, Zaman, dan Intisari.
Pada tanggal 30 Mei 1970 lahirlah Yayasan Dokumentasi Sastra H. B. Jassin, yang menggantikan Dokumentasi Sastra. Sejak akhir September 1982 hingga sekarang, bangunan itu masih berdiri dan menempati areal seluas 90 meter persegi dalam kompleks Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.
H. B. Jassin meninggal dunia di Jakarta pada tanggal 11 Maret 2002 di usia 85 tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar