Indikator
kecerdasan sangat kurang tepat jika hanya diukur melalui satu tes tunggal,
karena kecerdasan seseorang bukan hanya terbatas pada kemampuan dalam
matematika dan bahasa saja, melainkan juga kemampuan dalam mengembangkan
potensi yang dimilikinya.
Jika
siswa mengalami kelemahan dalam wilayah kecerdasan tertentu, seorang guru tidak
boleh memvonisnya sebagai siswa yang “bodoh”. Tetapi juga harus memikirkan
bagaimana mengembangkan potensi kecerdasan pada bidang lainnya atau bidang yang
paling berkembang pada anak.
Apabila
konsep kecerdasan kita seperti ini, maka jenis kecerdasan semakin berkembang.
Misalnya kecerdasan emosi dan spiritual yang biasa kita kenal dengan ESQ,
kecerdasan emosional dan kecerdasan majemuk.
Di bawah ini adalah berbagai
macam kecerdasan :
1.
Kecerdasan emosional spiritual
Kecerdasan yang mengarahkan pikiran, perasaan,
perilaku dan kemauan manusia yang diselaraskan pada kehendak penciptanya.
2.
Linguistik verbal
Merupakan kecerdasan yang menggunakan kata secara
efektif baik lisan maupun tulisan.
3.
Numerik atau kecerdasan matematik logis
Merupakan kemampuan menangani bilangan dan perhitungan,
pola, serta pemikiran logis dan ilmiah.
4.
Visual-spasial
Kecerdasan yang dimiliki oleh banyak orang yang kreatif.
5.
Fisik
Kecerdasan yang banyak dimiliki oleh atlet top,
penari,aktris, mekanik, tukang masak,dsb.
6.
Intrapersonal
Kecerdasan yang mengedepankan kematangan emosi.
Kecerdasan ini tergambar dari kesanggupan mengendalikan emosi, rasa takut,
sehingga kurang berani mengambil resiko gagal.
7.
Interpersonal
Kecerdasan yang ditemukan pada orang yang
berbicara dan berkomunikasi dengan orang banyak.
8.
Lingkungan
Kejeniusan yang dimiliki oleh orang – orang yang
tertarik pada kelautan, gunung, pohon ,binatang dan tanah.
Biasanya kecerdasan ini dimiliki oleh
petani,nelayan dan peternak.
9.
Musik
Kecerdasan dalam memahami tata suara, nada – nada,
dan irama atau intonasi, termasuk memahami bahasa non linguistic berdasarkan
intonasi suara.
aku dapat meraih apa yang aku impikan |
Jadi kecerdasan itu tidak bergantung pada
tinggi rendahnya score IQ saja, melainkan kecerdasan yang majemuk, kecerdasan
yang dimiliki oleh manusia.
Hmm, tidak usah berkecil hati bagi orang tua
yang anaknya tidak unggul dalam bidang akademik, karena potensi pada bidang
yang lain masih ada dan harus digali.
Permasalahannya adalah dalam pendidikan
formal di negeri kita tercinta ini anak harus mencapai kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yang sudah distandarkan oleh sekolah masing – masing. Kalau sudah begini,bagaimana ya,solusinya ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar